Minggu, 14 Desember 2014

Arih - arih, Erban Yayasan Tualah Sirulo (sebuah pemikiran)

RENCANA GARIS BESAR (RGB)
PENDIRIAN “YAYASAN TUALAH SIRULO”
( Berbasis Web atau Jejaring Sosial)



1.            PENDAHULUAN

Desa Perbesi sebagai desa tempat kelahiran, desa identitas (suku Karo mengenal desa asal sebagai identitasnya) dan sekaligus sebagai desa tujuan pulang kampung (kuta kemulihen) adalah pemersatu yang dapat dijadikan sebagai sarana komunikasi dan wadah sosial.  Desa Perbesi sekaligus juga dapat menjadi objek kegiatan sosial  yang  akan memberi manfaat bagi penduduknya. Adalah tanggung jawab sosial bagi seluruh pribadi yang berakar dari desa Perbesi untuk turut berbuat baik bagi desanya, walau sekecil apapun kontribusinya.
Penduduk yang berasal atau berakar dari desa Perbesi, sudah cukup banyak di luar desa Perbesi maupun di desa Perbesi sendiri dan hidup dari beragam lapangan pekerjaan, sebagian besar masih memiliki ikatan emosi dengan desa Perbesi serta berkeinginan berkontribusi bagi perkembangan positif desa Perbesi dan penduduknya.
Desa Perbesi adalah desa yang sedang berkembang, namun sebagaimana layaknya sebuah desa yang sedang berkembang, sering mengalami pasang surut dalam kegiatan sosial ekonominya. Khususnya dalam bidang pendidikan, perlu terus digiatkan, sehingga akan bertambah preatsi-prestasi dari anak-anak dari desa Perbesi. Atas dasar tersebut, pendirian sebuah yayasan yang berbasis sosial dan non profit dirasakan perlu dibentuk, sebagai wadah komunikasi dan aksi positif antar komunitas Perbesi dengan desanya.

2.            BENTUK YAYASAN

             a.            Struktur Organisasi
            Organisasi yang ingin dibentuk adalah sebuah yayasan sosial dan non profit dengan struktur                organisasi terdiri dari :

1)            Dewan Pengarah. Sejumlah orang yang dipilih dari anggota, bertugas menentukan /menetapkan kebijakan dan aksi  sosial yayasan.  Kebijakan yang ditetapkan diusulkan oleh anggota yang kemudian dirapatkan dan diputuskan oleh Dewan Pengarah.

2)            Koordinator Umum. Adalah orang yang ditunjuk dan dipilh sebagai penggerak dan menjalankan adminsitrasi  yayasan.  

3)            Koordinator Wilayah.     Koordinator di wilayah-wilayah seluruh bumi. Berusaha untuk mencari sebanyak mungkin personel yang mau berkontribusi baik dalam bentuk pemikiran maupun dana bagi kuta Perbesi.

4)            Bidang Komunikasi dan Publikasi.             Yayasan yang dibentuk berbasis Web, dengan membuka sebuah situs, di Facebook atau media sosial lain. Sehingga dibutuhkan bidang komunikasi dan Publikasi yang mengelola situs.

5)            Bidang Keuangan.  Nama bidang ini dapat ditentukan dengan istilah lain, yang bertugas menampung dan mengelola keuangan yayasan.

6)            Bidang ............ ( Bidang lain yang dianggap dibutuhkan).

b.                  Bentuk Kegiatan Yayasan.

Yayasan bergerak dalam bidang sosial dan non profit yang ditujukan kepada penduduk dan  desa Perbesi.  Bidang utama adalah pendidikan. Sasaran utama adalah merangsang kemauan belajar dan berprestasi, dengan bentuk: pemberian pengharagaan atas prestasi, beasiswa, pengadaan fasilitas penunjang pendidikan, dll.

c.         Keanggotaan

       Anggota yayasan adalah semua orang yang menyatakan menjadi anggota dan bila memiliki akun media sosial menjadi member pada situs yayasan.  Bagi anggota yang tidak memiliki akun media sosial, dicatatkan oleh bidang komunikasi di situs yayasan.

d.            Pembiayaan

               Dana yayasan murni dari donatur anggotanya.  Dana dikumpulkan dalam satu nomor rekening yayasan (bila yayasan sudah memiliki badan hukum) atau nomor rekening yang dibuka oleh bidang dana. Besar donatur tidak mengikat,mulai dari Rp. 10.000-an sampai nilai tertentu, namun nilai maksimal bisa dibatasi sampai nilai tertentu misalnya Rp. 100.000 – Rp. 200.000,-/bulan untuk satu anggota/Donatur. (Bisa didiskusikan, maksudnya agar melibatkan semua orang sebanyak mungkin. Sehingga tujuan yang sebenarnya yaitu kepedulian secara moral setiap orang terhadap kampungnya bisa tercapai)

3.            MEKANISME KEGIATAN YAYASAN

a.            Penjaringan  Kegiatan/Aksi Sosial. Usulan kegiatan atau aksi  sosial, diusulkan oleh seluruh anggota, menyangkut bidang kegiatan yayasan. Usulan dapat dilakukan setiap saat.

b.            Rapat Dewan Pengarah. Dewan pengarah mengadakan rapat untuk menetapkan atau memilih usulan anggota yang akan dilakukan menjadi aksi yayasan (objek aksi sosial). Rapat Dewan Pengarah dilakukan:

1)            Insidentil.            Setiap saat, bila terdapat permasalahan yang perlu segera ditanggapi.

2)            Rapat Rutin.       Setiap enam bulan sekali. Untuk mengevaluasi aktifitas yayasan dan menentukan aksi sosial yang akan dilakukan.

3)            Kegiatan rapat dapat dilakukan dengan pertemuan langsung maupun melalui chating di Media sosial.

c.     Melakukan aksi sosial. Atas hasil rapat dewan pengarah, aksi sosial kemudian dilakukan. Kegiatan ini dapat direalisasikan oleh Dewan Pengarah, Koordinator maupun anggota yang ditunjuk.

4.            PENTAHAPAN PENDIRIAN YAYASAN

a.        Tahap Penjajakan/Persiapan.  Tahap persiapan dengan mengumpulkan personel dan pribadi yang se-ide, serta memulai kegiatan yayasan. Tahap ini, dimulai bulan Januari 2015 sampai pada bulan Juni 2015, dimana aksi yayasan akan dimulai dengan memberikan Beasiswa kepada anak berprestasi tingkat SMP di SMPN-Perbesi ( contoh kegiatan).

b.       Tahap Pemantapan. Setelah dimulai pada tahap penjajakan, kemudian dilakukan evaluasi yang kemudian dilanjutkan dengan menetapkan  AD/RT yayasan serta sebagai yayasan berbadan hukum atau bentuk lain. Diharapkan selesai pada bulan Desember 2015.

c.          Tapah Pengabdian.         Menjalankan yayasan sesuai dengan tujuan yayasan dan atas dasar AD/RT. Di mulai awal tahun 2016.

Catt.

a.    Apabila anggota aktif/donatur tetap dapat terjaring 100 orang. Dan bersedia mendonasikan uang Rp. 50.000/Bulan, maka dalam setiap bulan terkumpul dana Rp. 5.000.000,-. Dapat digunakan untuk dana beasiswa sebagai motivasi bagi anak-anak di desa Perbesi.

b.            RGB ini hanya berupa usulan dan sebagai bahan diskusi. Perlu usulan lain...

c.          Yang diperlukan saat ini adalah: Pribadi yang bersedia menjadi Admin pada web – group yayasan yang akan dibentuk.

d.            Pribadi yang bersedia sebagai penampung dana.

e.            Dan tentu saja pribadi yang bersedia me njadi donatur.


Sebagai Bahan Pemikiran 
Jakarta,   Desember 2014

Napindo Sebayang.

Kamis, 11 Desember 2014

.


BUAH  BARA

Buah bara, kekelengen nande bapa
Megenggeng, ula pertewas
Perkeleng, ula melewas
Mehamat nakku, ula mekarus

Bagi kuliki erlajar kabang, kam kepe
pengidahndu la terbalengi
perjingkangndu la terambati
Metenget nakku ula melantar .........

Ref ...

Kuja gia pagi 
Geluh mabai kam
Ku kelbung si mereben, ku uruk si meganjang
la tersilahken, la kebiaren
Totongku pagi nemani kam

Anakku, buah bara kekelengen
Taluken Sura – surandu
Tutusi sekolahndu
Em pagi asam geluhndu

 Anakku buah bara, kekelengen nande bapa
Anakku buah bara, kekelengen mama mami
Anakku buah bara, kekelengen bibi bengkila
Anakku buah bara, Tuhanta pagi simasu-masu

Jakarta,  Oktober 2014.

Kamis, 31 Juli 2014

Masuk Kuliah (Berkat Sekolah) - Modal Semangat



Tahun 2014 ini, bagi keluarga kami, adalah tahun perjuangan sekolah. Anak kami Denis, akan menyelesaikan SMA-nya dan mencari tempat kuliah. Bagi kami, ini suatu peristiwa yang besar, dengan alasan pemikiran: ternyata kita sudah tidak muda lagi karena akan segera meng-kuliah-kan anak, dia anak tertua yang akan menjadi contoh (teladan bagi adiknya), tanggung jawab terhadap "Sebayang Mergana Ndube" yang sudah meng-kuliah-kan kami dan pertimbangan finansial (serpi) mengingat biaya kuliah sekarang sangat tinggi. Maka, kami mengingat kembali petuah (pedah) "Sebayang Mergana Ndube", nina: "Adi kita doko nak, arah sekolah e nge ngenca maka banci ku tiga, sebab labo mbelang tanehta, labo kita kalak bayak, pemetehta pe kurang emaka tutusi erlajar". Maka motivasi yang sama, kami sampaikan ke anak kami, dengan cara penyampaian dan bahasa yang sedikit berbeda, campor-campor je bahasana, cakap karo, bahasa Indonesia tahpe manggeris mon-mon ikut ka pe bahasa tangis (beru ginting)

Tahun 1980-an, sampai 1990-an pada masa-masa kami sekolah, di Kuta Perbesi, semangat orang tua untuk menyekolahkan anak begitu tinggi, kebanggaan orang tua adalah, anaknya yang sekolah atau kuliah. Anak kuta Perbesi puluhan bahkan mungkin ratusan kuliah di Medan, Bandung, Yogja dan kota-kota lainnya. Entah bagaimana caranya orang tua mengadakan biaya kuliah, maka bagi kami yang kuliah di Medan, menunggu bus Garuda 35 (motor Tavip) bus satu-satunya Perbesi-Medan PP adalah penantian berbuah senyuman. Kata-kata Bati Sebayang, "Nah... kirimenmu kera, tutus tem sekolah e, mbengkong bapam ncari kenca". bukan sebuah hinaan, tapi kata-kata indah karena dapat kiriman duit dari kampung.       

Saat-saat sekarang ini, untuk dapat kuliah, rasanya lebih sulit, baik dari persaingan untuk mendapat tempat kuliah di  PTN maupun PTS dan biaya kuliah yang semakin tinggi. Sehingga perlu  persiapan yang lebih serius. Tapi bukan tidak bisa, pemerintah ternyata menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang kurang mampu dari sisi biaya. Syaratnya hanya satu BERPRESTASI entah pe MEJILE NILAINA. Untuk berprestasi ini tentu perlu SEMANGAT, TUTUS tah MEGENGGENG tambah nurong lau biang

Tahun 2014, khususnya PTN, menerapkan berbagai cara seleksi menjaring mahasiswa-nya.  Seleksi yang pertama adalah jalur SNMPTN atau dikenal dengan jalur Undangan, menjaring mahasiswa berdasarkan prestasi di SMA, jumlahnya 60 % dari jumlah mahasiswa yang akan diterima. Sisanya 40 %, di isi melalui jalur SBMPTN (ujian tulis) dan bagi universitas tertentu seperi UI, UGM, USU, masih ada jalur masukan seperti SIMAK UI, USM, UM, Mandiri dan istilah lain yang kuotanya juga dari 40 % sisa jalur SNMPTN tersebut. Semakin akhir mendapat kursi universitas, maka biayapun semakin tinggi. 

Disamping PTN maupun PTS,  sebenarnya MASIH ada SEKOLAH-SEKOLAH KEDINASAN  seperti AAL, AAU, AKMIL, AKPOL, STAN, STIS, STIN, STPDN, DLL kalau tidak salah, saat ini sembilan departemen/kementerian masih menyelenggarakan sekolah kedinasan yang biaya kuliahnya gratis alias la nggalar bahkan ada yang diberi uang saku/gaji. Saratna sada ngenca tutus gelah mejile nilai, la banci kusik-kusikken perban lit je mama entahpe bengkila-nta.

Anak kami Denis,  atas dukungan doa dan berkat Tuhan, masuk di universitas yang dia cita-citakan. Namun orang tua sempat  was-was juga.

E-maka tutusi ndu kam anak-anak kami si sangana bas SMA, sada ngenca modalta adi kita Perbesi nari, tutus sekolah ras erdahin. Erminak talah perbesi, er-gizi cih ras nurong lau biang. Tuhan simasu-masu.

Cilangkap,  Juli 2014