Kamis, 08 November 2007

Pendidikan Perbesi

Pada tahun 90-an dan awal 2000, lajim di Kuta Perbesi pendidikan anak begitu diperhatikan, dan menjadi suatu kebanggaan apabila seorang anak kuta Perbesi berhasil masuk ke Perguruan Tinggi Negeri, bahkan banyak yang melanjutkan study di perguruan tinggi swasta, baik di Sumatera maupun di P. Jawa. Tapi saat ini, dari berita yang kami dengar, hampir tidak ada lagi pemuda dari Kuta Perbesi yang melanjutkan study-nya ke Perguruan Tinggi. Kenapa ??, berbagai sebab dan alasan bisa di sebutkan, tapi kata kuncinya adalah biaya, kemauan dan lingkungan.
Biaya yang sudah mahal untuk menempuh pendidikan, kerap menjadi alasan, bahwa saat ini biaya pendidikan cukup tinggi adalah betul, tetapi hal tersebut masih bisa disiasati. Dengan hidup yang sederhana, kemauan kuat dan hasil penen jagung di Perbesi kiranya masih mampu untuk membiayai anak bersekolah ke PT Negeri, tetapi memang harus di PT Negeri, maka untuk itu butuh semangat belajar dan kemauan.
Kemauan merupakan kata kunci utama, ada pepatah dimana ada kemauan disitu ada jalan. Apakah orang tua dan anak mempunyai kemauan yang tinggi untuk mencapai keberhasilan dari bersekolah dan belajar. Kemauan ini terlihat semakin menipis, ada rasa enggan bagi orang tua untuk berkorban, bekerja keras untuk menyekolahkan anaknya dengan alasan sekolah juga tidak menjamin perbaikan hidup, bagi sebaian kecil barangkali ada kegagalan tetapi sebagian besar yang melanjutkan pendidikan ke PT terjadi perbaikan hidup. Maka perlu ditumbuhkan kembali kemauan di kalangan orang tua dan anak kuta Perbesi, hal ini hanya dapat terwujud dengan dorongan. maka motivasilah keluarga kita yang masih di kuta Perbesi.
Lingkungan, saat ini kuta Perbesi tidak menampilkan lagi suasana yang tertarik akan pendidikan. Pada tahun 1970-an sampai 1990-an, prestasi dan materi pelajaran di sekolah, menjadi pembicaraan di pergaulan sehari-hari, saat ini hanya sebagian kecil masyarakat di Perbesi yang menjadikan aktivitas pendidikan sebagai topik pembicaraan sehari-hari. ???,
Mari berbuat, untuk kita yang kuta kemulihen di Perbesi, ingatlah kuta Perbesi. " Ula guro-guro kerja tahun ngenca meriah i Perbesi, tapi anak kutanta ketadingen bas pendidikan".
- Rumah baca/belajar di Perbesi.
- Yayasan Bea Siswa
- DLL.
NB.
Ada berita tetapi kebenarannya kami belum konfirmasi, tahun 2006, tidak ada siswa SMPN Perbesi yang lulus UAN, ??? apakah betul ya...
Salam ate tedeh