Rabu, 04 Juni 2008

Tahun Sibuk - Salang ko Ngalah-ngalah


Pada saat memasuki tahun 2008, ada rasa optimis yang besar melihat tahun 2007 yang penuh kegembiraan dan kesuksesan. Begitu berada dalam tahun 2008, terasa beban menjadi berat. Tahun ini betul-betul tahun yang super sibuk dan mengandung ketidakpastian bagi saya. Pada saat memasuki mutasi baru dikantor yang membutuhkan konsentrasi untuk adaptasi, mencari sekolah Denis yang tahun ini akan masuk SMP, rencana mengikuti pendidikan jenjang di kantor yang menuntut persiapan super matang, kenaikan harga BBM, kegiatan sosial yang semakin banyak, kebutuhan sepeda motor istri di rumah untuk mengantar anak-anak yang semuanya bersamaan dengan kerja tahun Perbesi yang sudah dekat. Semuanya ini menuntut doku, duit, money atau pitieh kata orang Solok. Rasanya kepala sudah mau pecah, aset sudah dijual, sepeda motor yang biasanya digunakan di rumah sudah terjual murah, tinggal ngutang yang belum dan mudah-mudahan tidak lah. Ini lah tahun 2008, sudah kesulitan cash flow masih ditambah lagi ribut-ribut FPI, Banser, Ahmadyah dan sebagainya yang memberikan rasa khawatir akan situasi keamanan bangsa.
Tapi sudah lah itu semua, kita lalui dengan perlahan-lahan "manjar-anjar". Pada tahun ini juga kegiatan keagamaan mesti ditambah lebih banyak sebagai penyeimbang dan berharap berkat Tuhan akan bertambah, semoga saja di komunitas ini tidak terjadi friksi-friksi antara jemaatnya karena kalau terjadi mau kemana lagi-lanai lit taneh kerah".
Maka sudah aku putuskan, tahun ini tidak akan pulang kampung Kerja Tahun, dan akan aku beritahu kepada seisi rumah akan keputusan tersebut. Mungkin juga Denis akan dibawa Pak Tuanya atau mama udanya ke Kampung itu persoalan lain.
Pohon rambutan di depan rumah begitu rimbun, hamparan rumput dibawahnya masih hijau dan bunga-bunga jenis keladi (entah apa nama populernya yang sedang diminati istri) masih belum layu, maka aku mengangkat kursi rotan bututku ke bawah pohon, duduk berselonjor "terdo", sambil mendengarkan sarune dari tape, ku hembuskan asap rokok keluar kerongkongan, Huuuussh. Salang ko ngalah-ngalah.