Landek –Tari
Pergaulan Internasional
Landek, atau Menari
Karo, apakah ada yang istimewa ?. Apakah sama dengan Tor-tor, Jaipong, Tari Melayu, Joget
Dangdut, Samba, Cha-cha, Dance atau tarian lain. Kalau di lihat dari cara
menarinya, mungkin tidak jauh berbeda, secara umum adalah menggerakkan badan,
tangan dan kaki mengikuti irama musik. Kami tidak memiliki pengetahuan tentang
jenis-jenis tari, tujuan menari atau
teori-teori tari sehingga tidak mampu mengelompokkan tari-tari tersebut. Tujuan kami hanya ingin memaknai bahwa Tari Karo
atau LANDEK ternyata memiliki nilai yang sejajar dengan tari-tarian yang
dikenal luas sebagai perangkat pergaulan
internasional.
Kita akan bangga apabila, tari Piso Surit, Roti Manis atau Lima
Serangke, di tarikan/dipertunjukkan dalam acara-acara budaya pada tingkat
Nasional atau Internasional apalagi bila disaksikan oleh para pejabat dalam
forum resmi. Namun kita bisa mencapai yang lebih lagi, kita akan lebih bangga
apabila masyarakat Jawa, Minang, Sunda, China, Bulgaria, Rusia, Inggris, USA
dan bangsa lainnya Landek.
ok penggual, play the music "Odak-Odak and Patam-patam”. Nina kalak Amerika ras Inggris dung kenca acara diner entahpe bas kerja nereh empo bas
kuta nah. Emaka landek ia je kerina, melket sorana ersurak ras tawa. "Surak guy", nina ka...
Bage kape kalak Sunda ras Minang, : ”ketimbang ernehen kalak er- jaipong ras er-tari piring, sekali-sekali kita lah landek” nina salu cakap Jawa ras Minang.
Apakah ini mungkin ?......
Ada nilai dasar yang berbeda antara Landek dengan
tari-tarian suku lain. Kebanyakan tarian dari suku lain, adalah tarian
pertunjukan atau tarian penyembahan/religius, yang ditarikan oleh orang
tertentu/penari, sedangkan hadirin yang lainnya hanya menonton. Landek,
disamping tari pertunjukan juga sebagai tari pergaulan (mungkin ada istilah
lain), dimana semua hadirin dapat menari bersama berpasangan, baik secara
bergiliran maupun massal. Landek sama seperti Dance, Rock and Rool, Flamengo,
Samba, Dll. Dan untuk menarikannya tidak perlu latihan khusus berhari-hari
apalagi berbulan-bulan. Cukup mengetahui Endek,
Lempir Tan dan gerakan maju, mundur serta putar yang sangat
sederhana sudah dapat Landek sampai puas.
Apa
bedanya dengan joget yang sudah mulai mendunia ?. Joget hampir tidak mempunyai
pakem tari, joget terkesan hanya melepaskan rasa di hati dalam bentuk gerak
tubuh, kurang memperhatikan nilai etika dan estetika, terlalu bebas sehingga
tidak ada nilai kebanggaan apabila mampu melakukannya. Sedangkan landek
memiliki pakem tari, dalam gerakannya ada nilai keindahan (estetika) yang tidak
terbatas serta menjunjung tinggi etika. Ini
lah makna Landek dalam konteks globalisasi.
Sekarang barangkali yang perlu dilakukan adalah : yang
pertama, kita menghargai landek sebagai Seni Karo yang bernilai, kemudian kita
buat pakem gerakan dasar Landek yang sederhana, sopan dan elegan serta mengikutsertakan landek dalam acara-acara
resmi. Ise memprakarsaisa e, isepe banci si lit kengasupenna guna sienda. Sebagai
gerakan awal man kam si banci ngelaksanakenca, ban Landek Non stop 12 Jam catat
bas Rekor MURI. Landek gelarna labo Tari Karo.
Tah payo tah lang enda, sentabi kami. Pecek keyboard ena per-kibot yah, ban laguna,
kirim salam, odakken rikut ras patam ken. Landek Sebayang Mergana ras
Kemberahenna, biak bayak banci radu ras biak kempu, biak anak sekaleka
panggongna. Teretie-ei-ei-tttt, bulnang, pong.
Tanjungpinang, Juni 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar